cerpen: terbit dalam antologi cerpen keluarga

Telur Ceplok by aprianti Suara kokok ayam dan siluet mentari mengetuk mataku di pagi buta. Aku terbangun dalam resah, ku tatap dia...

cerpen: Ruang tunggu

Oleh Aprianti Pagi ini mentari yang membelai begitu terik. Seorang perempuan dengan rambut sebahu tetap melangkahkan kakinya tegas d...

cerpen: SAKIT GIGI

By Aprianti “Ma… sakit!” Keluhku pada mama. Ini sudah kedua kalinya aku mengeluh, pun hari ini lebih sakit dari yang kemarin. Sebena...

cerpen: terbitan buku antologi cerpen

The skyscapers By Aprianti Aku mengetahui mereka dari sisa zaman yang ku kais-kais di puing peradaban. Mereka... Toing, cowok pa...

cerpen: terbit dalam salah satu buku antologi cerpen remaja

Phytagoras Nightmare By Aprianti Hari ini aku bermimpi, ada kamu! Tak tahu mengapa kamu bisa hadir, karena rasanya aku tak pernah ...

#nulis random: meregang libur

Belopa 27 Juli 2015 Hari ini, hari terakhirku berada di rumah. Liburan selama tiga minggu sebagai THR ramadhan sudah memasuki masa t...

Cerpen: Lost Love

Kak Fajar, sudah kesekian kali, loe nunjukin rasa sayang loe ke gue. Bisa di bilang gue udah bosan, lagi-lagi tiap pagi ada loe yang n...

Mengenal Lebih Dekat ‘PPOK’

Awalnya kufikir itu gejala asma. Pasien itu, selalu mengadu karena sesak didadanya. Untuk aktivitas yang berat, ia tak lagi bisa melakuk...
 

©Copyright 2011 Mengepak fajar | TNB