Perhatian!!! Baca dari awal, kalian mungkin tidak akan mengerti pada inisial jika melompati frasanya.
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, “ [Al-Qur’an 5:3]
kenapa?
beberapa manusia kritis akan menanyakan hal serupa. Meski beberapa yang lain lebih memilih manut pada Tuhan atau malas untuk mencari tahu. Mencari tahu memang bukan jalan terbaik jika tak ingin di sebut kepo tapi beberapa yang kepo lebih baik daripada mereka yang suka sok tahu. hihi
okay, yang mahu tahu... hayuu di simak
Tahu tidak, mengapa umat manusia saat ini hidup terlalu di bayang-bayangi oleh babi. Hewan yang di haramkan oleh Allah untuk kita jamahi. Kita mungkin tak menyangka, mengapa bagain-bagian tubuh hewan itu malah melanglang buana di dunia kesehatan. Ia terkenal sekali di riset-riset dunia. ulalaaa... Ada apa yah dengannya?
Sekarang, jika dihadapkan pada suatu pertanyaan macam itu, bertanya pada omgoogle adalah salah satu pilihan jitu. right? but... lagi-lagi kalian melewatkan suatu profesi. Yah memang tak secanggih pencarian om google tapi tanpa kalian tahu, ada hal yang belm di ketahui om google yang di ketahui oleh profesi lain. Farmasi. Yah, yang baru dengar mungkin gak cukup kepo di dunia kesehatan. Si ahli obat ini, telah mengantongi banyak jurnal internasional, banyak pengalaman, dan banyak kesulitan... alamaaa
Ia banyak tahu, termasuk alasan yang masuk akal mengapa si babi pink itu menjadi makanan atau produk yang diharamkan agama, semua tentangnya adalah haram *sabar ya pig. Ehmm, berhubung kita adalah muslim, bahkan dengan non muslim pun tak boleh saling menjatuhkan, maka fix kita sebut saja babi itu adalah nona. Yah, ku fikir kata nona tidak akan membuatnya cukup merasa bahwa ia adalah topik utama dalam tulisan ini. eheh stttt
Sebelumnya kalian mungkin sudah mendapati di google terkait mudharat mengonsumsi "nona" yang akan menyebabkan penyakit kompleks, dalangnya adalah cacing pita atau yang di sebut helmhintes. Jika ia memasuki otak dapat menyebabkan hilangnya memori. Jika memasuki jantung dapat menyebabkan serangan jantung, jika memasuki mata dapat menyebabkan kebutaan, jika memasuki hati itu dapat menyebabkan kerusakan hati. Hal ini dapat merusak hampir semua organ tubuh. *paraaah abiis...
Anda juga mungkin sudah mendengar, berita online mengenai fakta bahwa baru-baru ini para ilmuwan bahkan mampu menumbuhkan kembali otot kaki manusia menggunakan implan yang dibuat dari jaringan kandung kemih si "nona". Lagi-lagi, berita yang tak kalah menghebohkan bahwa vaksin adalah bermula dari pankreas si "nona". Lalu kenapa musti si nona itu yang diambil sebagai bahan, bukankah hewan halal lainnya masih cukup banyak di tampung dunia? Anda menanyakan hal yang sama? okay, kita biarkan Dr Soedjatmiko menjawabnya:
"Dr. Soedjatmiko mengatakan bahwa bila menggunakan dari enzim pankreas hewan lainnya, seperti sapi, kerbau, dan kuda maka hasil imunisasi tidak bagus. Karena itu, dipilihlah pankreas "nona"."
"Nona" Vs Manusia
Nona adalah yang sangat di hindari oleh kaum muslim, hanya karena sebuah fatwah haram yang dikenakan padanya. Lalu manusia? Sama sekali jauh lebih sempurna dari pada si nona. Dari penampakan luar saja, tidak ada kesamaan. Lalu lagi-lagi mengapa harus dia, yang menjadi perbincangan dunia? Mungkin saja dia sudah ditakdirkan menjadi eksis kali ya... *hiihi cukup iri -_-"
Okay... Anda sudah cukup galau?
Biarkan kali ini, farmasist lah yang mencoba mengurai kegalauan anda. Kali saja bisa terpecahkan.
Agama Islam tidak pernah main-main dalam mengharamkan sesuatu untuk umatnya. Bahwa yang diharamkan akan berdampak buruk bagi banyak umat manusia, bukan hanya dirinya sendiri. Jadi, apa yang menyebabkan si "nona" di haramkan bukan sekadar karena cacing pita, toh keberadaan cacing pita hanya di derita oleh si empunya penyakit saja, tapi anggap itu menjadi alasan tersendiri, selain satu alasan besar ini.
Adalah nona di haramkan untuk menghindari dampak yang akan merusak moral manusia di kemudian. Sperti yang kita ketahui bahwa alasan mengapa si nona gak payah menjadi topik panas, karena...
"Mereka punya sejumlah kesamaan anatomi dan fisiologi dengan manusia walau sistemnya berbeda. Babi merupakan model riset translasi. Oleh karenanya, apa yang bekerja pada babi, besar kemungkinannya akan bekerja juga pada manusia," kata dr Michael Swindle, penulis buku Swine in the Laboratory.
Bahwa hampir semua sel-sel nona mirip dengan manusia. Oleh karena itu, apapun dari nona akan cocok jika dikenakan pada manusia. Maka bertumpuklah riset-riset untuk mengembangkan berbagai macam inovasi melalui bagian tubuh si nona.
Lagi-lagi, saya mengingatkan bahwa kita adalah umat muslim. Haram hukumnya menjadi kanibal, memakan bangkai saudara kita sendiri. memakan manusia. Jika si nona mirip dengan manusia, secara phsicologist ia sama saja dengan manusia. Yang jika kita memakannya, berarti kita telah berlaku sebagai seorang kanibal. Apa dampak kanibal?
Ia tidak hanya merusak badan, tetapi merusak moral sekalian. Jika dengan teganya ia memakan manusia atau serupanya, maka kelak akan dengan sangat tega ia melakukan hal keji di kemudian terhadapa manusia dan sesamanya. Kelak, rasa empati itu akan memudar, perlahan menghilang, hingga jika praktik haram ini tetap menjadi tolok perkembangan maka akan lebih mudah dunia ini terlibat perang saudara.
Bukan hanya diri sendiri, bukan hanya si pengonsumsi yang di rugikan, tapi orang lain yang tidak mengonsumsi pun akan di rugikan. Kelak, jika penyebaran hewan ini hanya seperti asap rokok saja, kita hanya perlu waktu, melihat acara berita penuh dengan topik pembantaian.
Jika kamu adalah muslim, jangan pernah biarkan hal ini terjadi, jangan pernah mau di kibuli. Janji manis kesembuhan memang selalu manis, tapi yang manis pun kadang tidak selalu baik. Jika saja kita tidak jeli, bahkan peluang ini sekalipun adalah jalan bagi para yahudi untuk menghancurkan umat muslim.
Perhatikan komposisi makanan sebelum membeli, mkanan praktis adalah ladang paling jitu untuk mengelabuhi.
Mari bentengi diri, jangan berikan celah bagi "nona" menghancurkan ukhuwah muslim. Stay istiqomah. Stay health. Keep your lines.
because
0 komentar:
Posting Komentar